Nama : DEA ADAM
NPM : 14209818
Kelas : 3EA14
Penalaran adalah suatu proses mencapai tujuan dan berpikir manusia dalam menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga menjadi suatu simpulan. Data yang dapat dipergunakan untuk penalaran adalah sebuah kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan atau logika yang terdiri dari subjek dan predikat, serta bisa benar atau salah disebut proposisi.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan khusus yang menghasilkan simpulan umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh tidak lebih khusus dari pernyataan (premis).
- Generalisasi
Generalisasi adalah pernalaran yang memakai beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu atau khusus untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa “wanita ASIA cantik - cantik”. Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu. Contoh :
Jika terkena air, koran akan basah.
Jika terkena air, buku akan basah.
Jika terkena air, majalah akan basah.
Jadi, Jika terkena air, kertas akan basah.
Sah atau tidaknya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat bahwa data itu harus memadai jumlahnya, data itu harus mewakili secara keseluruhan, dan pengecualian pada data yang bersifat khusus tidak dapat dijadikan data.
- Analogi
Analogi adalah cara pengambilan pernalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh :
Adam adalah atlet renang Nasional.
Adam perenang yang hebat.
Rizal adalah atlet renang Nasional
Oleh sebab itu, Rizal perenang yang hebat.
- Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala atau data yang saling berhubungan. Misalnya, anak itu kehujanan, akibatnya bajunya basah semua. Dalam hubungan kausal ini ada tiga hubungan antarmasalah.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Sebagai contoh, baju anak itu basah, kita akan memperkirakan beberapa penyebabnya. Mungkin baju anak itu ketumpahan air, mungkin keringat yang berlebih, atau mungkin kehujanan.
Akibat-Sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang kelaparan. Kelaparan merupakan akibat dan belum makan merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain. Contohnya sebagai berikut.
Ketika pulang bekerja, Andre melihat orang ditutupi terpal ditengah jalan. Andre langsung menyimpulkan bahwa ada korban kecelakaan.
Daftar Pustaka
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.
1 komentar:
Tugas sudah dikerjakan dengan baik
Posting Komentar